Rabu, 02 Maret 2011

10 zat kimia berbahaya yang ada pada makanan

Saat ini, banyak bahan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan makanan. Baik untuk tujuan meningkatkan cita rasa, menambah ketahanan, maupun memberi efek warna yang menarik.
Efek yang ditimbulkan bahan-bahan tersebut bisa sangat mengerikan, mulai dari pemicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan lahir saat dikonsumsi ibu hamil, melemahnya kinerja otak dan syaraf, dan masih banyak lagi efek buruk lainnya.

Berikut ini adalah 10 bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan dalam makanan

1. Sakarin (Saccharin)

Sakarin dikenal sebagai bahan pemanis buatan yang mampu menghasilkan sensasi rasa manis hingga 550 kali gula biasa. Bentuknya berupa bubuk putih tanpa bau. Sakarin banyak digunakan sebagai campuran makanan pengganti gula karena harganya yang jauh lebih ekonomis. Biasanya digunakan dalam industri kue dan minuman.

Sakarin yang mengendap dalam ginjal memicu pertumbuhan kanker mukosa kandung kemih. Para pakar epidemiolog dan kesehatan tidak merekomendasikan panggunaan sakarin untuk makanan dan minuman konsumsi karena terbukti membahayakan kesehatan.

2. Siklamat (Cyclamate)

Siklamat juga digunakan sebagai campuran makanan-minuman untuk memberi sensasi rasa manis. Kadarnya lebih rendah dibanding sakarin. Kira-kira, 30 kali manis gula biasa. Penggunaan dalam jumlah lebih banyak bisa menimbulkan rasa getir. Itu sebabnya siklamat kalah populer dibanding sakarin.

Siklamat secara sembrono digunakan dalam industri makanan-minuman, padahal siklamat bisa mengakibatkan pecahnya sel kromoson dalam medium biakan sel leukosit. Di beberapa negara maju, penggunaan siklamat telah dilarang. Di Indonesia, penggunaan bahan ini masih ditemukan secara illegal.

3. Nitrosamin

Nitrosamin adalah bahan kimia yang digunakan untuk memberi aroma khas sosis, keju, kornet, ham, dan dendeng olahan. Kadang-kadang digunakan pula untuk mempertahankan warna asli daging.

Bentuknya seperti garam, berupa kristal atau bongkahan tidak berbau, warnanya agak kekuning-kuningan. Nitrosamin terbukti bersifat karsinogen, menyebabkan kanker dengan mengubah DNA tubuh dan mengganggu proses metabolisme. Karsinogenik juga mengendap dalam paru-paru dan memicu timbulnya kanker.

4. Monosodium Glutamat (MSG)

Monosodium glutamat lebih kita kenal dengan sebutan vetsin atau penyedap rasa. Hampir semua makanan menggunakan bahan ini untuk meningkatkan cita rasanya. Padahal, vetsin memiliki efek degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina, bahkan menyebabkan mutasi sel, dan mengakibatkan kanker kolon dan hati.

Vetsin yang mengendap dalam ginjal juga meningkatkan resiko kanker ginjal, kanker otak, dan merusak jaringan lemak.


5. Rhodamin B

Rhodamin B berupa serbuk kristal berwarna merah keunguan, dan ketika dilarutkan dalam air akan berubah merah berpendar yang membangkitkan selera. Zat ini sangat berbahaya bagi tubuh jika terhirup. Kulit pun bisa mengalami iritasi. Bahkan, bisa menyebabkan gangguan pencernaan berupa iritasi lambung, dan kanker hati.

Rhodamin B merupakan bahan pewarna sintetis dalam industri tekstil dan kertas, yang secara illegal digunakan untuk pewarna makanan. Makanan yang menggunakan bahan ini bisa dikenali dari warna merah mencolok yang tidak wajar, banyak terdapat titik-titik warna karena tidak homogen. Biasanya digunakan pada industri kerupuk, terasi, dan makanan kecil untuk anak-anak.

6. Metanil Yellow

Jika Rhodamin B adalah pemberi warna merah, maka Metanil Yellow adalah pemberi warna kuning. Keduanya sama-sama bahan pewarna sintetis yang digunakan untuk industri tekstil dan cat. Bentuknya bisa berupa serbuk, bisa pula berupa padatan.

Tingkat bahayanya sama dengan Rhodamin B. Adapun bahan kimia ini biasanya digunakan secara illegal pada industri mie, kerupuk dan jajanan berwarna kuning mencolok.

7. Formalin

Formalin merupakan bahan kimia dalam industri kayu lapis, dan digunakan sebagai bahan disinfektan pada rumah sakit. Formalin digunakan secara illegal untuk bahan pengawet. Mie basah yang diberi formalin bisa awet berhari-hari tanpa disimpan dalam lemari pendingin. Tahu berformalin tidak rusak hingga 4-5 hari. Ikan dan daging tidak membusuk dalam 3 hari.

Zat ini sangat berbahaya jika sampai tertelan. Kulit yang terkena formalin akan terasa terbakar, bahkan menyebabkan pendarahan. Di dalam tubuh, formalin bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limfa, dan sistem syaraf pusat.

8. Boraks

Boraks adalah bahan pengawet kayu dan antiseptik pengontrol kecoa. Fungsinya hampir sama dengan pestisida. Boraks berbentuk serbuk kristal putih tanpa bau dan mudah larut dalam air.

Boraks digunakan secara illegal dalam industri makanan bakso dan kerupuk, karena mampu memberi efek bagus pada tekstur makanan. Bakso dengan boraks menjadi kenyal, renyah, dan tahan lama. Kerupuk dengan boraks pun lebih renyah dan empuk.

Padahal, boraks adalah bahan pembersih dan pengawet kayu, dengan fungsi antiseptik. Boraks bisa menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah besar, boraks bisa mematikan, koma, depresi, kerusakan ginjal, dan kematian.
9. Acrylamide

Akrilamida (atau amida akrilik) adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C3H5NO. Ini adalah padatan kristalin putih tidak berbau, larut dalam air eter, etanol, dan kloroform. Akrilamida tidak kompatibel dengan asam, basa, oksidasi agen, besi, dan garam besi. Ini terurai non-termal untuk membentuk amonia, dan dekomposisi termal menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan oksida nitrogen

.Acrylamide adalah zat kimia yang terdapat pada makanan panggang seperti serealia, roti crackers, dan sebagainya, dan merupakan produk sampingan karbohidrat yang diolah dengan temperatur tinggi. Zat ini juga tidak baik untuk kesehatan karena memiliki hubungan erat dengan kolesterol.

Akrilamida Sebagian besar digunakan untuk mensintesis polyacrylamides, yang menemukan banyak kegunaan sebagai pengental larut dalam air. Ini termasuk digunakan dalam pengolahan air limbah, elektroforesis gel (SDS-PAGE), pembuatan kertas, pengolahan bijih, dan pembuatan kain tekan permanen

10. Bisphenol A (BPA)

Bisphenol A, biasa disingkat BPA, adalah senyawa organik dengan dua gugus fungsi fenol. Hal ini digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoxy, bersama dengan aplikasi lain.

Estrogenik dikenal sejak 1930-an pertengahan, keprihatinan tentang penggunaan bisphenol A pada produk konsumen secara teratur dilaporkan di media berita di 2008 setelah beberapa pemerintah mengeluarkan laporan mempertanyakan keamanan, mendorong beberapa pengecer untuk menghapus produk berisi itu dari rak mereka. Sebuah laporan 2010 dari Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai paparan janin, bayi dan anak kecil.Pada bulan September 2010, Kanada menjadi negara pertama yang menyatakan BPA sebagai zat beracun.Dalam Uni Eropa dan Kanada menggunakan BPA dilarang di botol bayi.

Bisphenol A adalah zat kimia yang terdapat pada plastik penyimpan makanan. Zat tersebut bisa bocor dan meresap ke dalam makanan, kemudian dikonsumsi manusia. Zat ini meningkatkan resiko kanker payudara.

Demikian sebagian dari bahan kimia yang ada di sekitar kita. Hendaknya kita waspada dengan bahan-bahan tersebut.


Sumber : serbasepuluh.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar