Rabu, 13 Juli 2011

Bahaya Asbes


Asbes biasa dikenal di pasaran terutama digunakan untuk bahan baku atap rumah, untuk bahan baku rem dan piranti tahan api.Dalam perkembangannya, ternyata diketahui bahwa asbes sangat berbahaya. Dari sejumlah pengalaman, penggunaan asbes sebagai bahan bangunan telah banyak menimbulkan korban. Di Jepang saja, akibat menghirup udara yang tercemar asbes, 500 orang meningal dunia (1995). Jumlah ini meningkat menjadi 878 orang pada tahun 2003. Dan hingga saat itulah, pemerintah Jepang melarang segala bentuk bangunan dengan menggunakan bahan baku asbes. Dan dibeberapa Negara di Eropa, di tahun 80-an mulai melarang Asbes sebagai bahan baku pembangunan rumah atau gedung yang akan di huni oleh manusia. Hal tersebut diikuti oleh banyak negara lain seperti amerika, swedia, islandia dan banyak negara lainnya.

A.    Apa Itu Asbes
Asbes adalah bentuk serat mineral silika yang termasuk dalam kelompok serpentine ( krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O),
dan amphibole dari mineral-mineral pembentuk batuan, termasuk: actinolite, amosite (asbes coklat, cummingtonite, grunnerite), anthophyllite, chrysotile (asbes putih), crocidolite (asbes biru), tremolite, atau campuran yang sekurang-kurangnya mengandung salah satu dari mineral-mineral tersebut.
Debu asbes adalah partikel-partikel asbes yang beterbangan/ bertebaran di udara atau partikel-partikel asbes terendap yang dapat terhambur ke udara sebagai debu di lingkungan kerja.Serat asbes dapat terhirup adalah partikel asbes berdiameter kurang dari 3 um dan yang panjangnya sekurang-kurangnya tiga kali panjang diameternya.

B.     Penyakit Disebabkan Asbes

1.      Asbestosis adalah fibrosis Progresif paru-paru dari berbagai keparahan, berkembang menjadi fibrosis bilateral, sarang lebah dari paru-paru pada tampilan radiologi dengan gejala termasuk rales dan mengi.
2.      Kutil Asbes: disebabkan ketika pondok serat tajam dalam kulit dan ditumbuhi menyebabkan jinak kalus seperti pertumbuhan.
3.      Plak pleura: diskrit atau area fibrosa menebal sebagian kalsifikasi yang dapat dilihat pada sinar X individu terpapar asbes. Meskipun plak pleura sendiri adalah asimtomatik, pada beberapa pasien ini berkembang menjadi penebalan pleura.
4.      Diffuse penebalan pleura: mirip dengan di atas dan kadang-kadang dapat dikaitkan dengan asbestosis. Biasanya tidak ada gejala ditampilkan tetapi jika paparan yang luas, dapat menyebabkan gangguan paru-paru.

C.    Cara Kontaminasi Debu Asbes

1.      Operasi penambangan atau penggilingan,
2.      Pengolahan bahan-bahan yang mengandung asbes atau akibat pembuatan/ produksi
barang-barang yang mengandung asbes,
3.      Pemakaian atau penggunaan barang-barang hasil produksi yang mengandung asbes,
4.      Kegiatan membongkar, membuka, mencopoti, memperbaiki kerusakan (reparasi) atau
merawat barang-barang hasil produksi yang mengandung asbes,
5.      Kegiatan menghancurkan dan merubuhkan bangunan pabrik atau bangunan lainnya
yang mengandung bahan-bahan berasbes,
6.      Kegiatan memindahkan (transportasi), menyimpan dan kegiatan yang menyebabkan
timbulnya kontak atau sentuhan fisik dengan asbes atau bahan-bahan yang
mengandung asbes,
7.      Kegiatan-kegiatan lain yang menimbulkan resiko terkena debu asbes yang ada di
udara.

D.    Orang Yang Berisiko Terkena Paparan Debu Asbes
Mereka yang beresiko tinggi terkena penyakit ini adalah mereka yang bekerja di pabrik pembuatan pipa, pengelasan industri, konstruksi dan bangunan kapal. Juga termasuk mereka yang menggunakan asbes sebagai atap rumah dan bahan yang mengandung asbes.Jadi, mulai sekarang, hendaklah kita waspada dan menghindari terjadinya paparan asbes yang akan berakibat buruk pada kesehatan kita.

Sumber: www.rumahkusorgaku.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar